5.5.11

Teknik Pengambilan Keputusan

proses dan teknik pengambilan keputusan
proses dan teknik pengambilan keputusan

proses dan teknik pengambilan keputusan
Mungkin dalam keorganisasian anda pernah di perhadapkan dengan option atau pilihan yang di mana anda harus memilih salah satu dari pilihan tersebut untuk kepentingan Organisasi anda, pada artikel ini kita akan mengetahui bagaimna cara pengambilan keputusan yang benar.
Di dalam Berorganisasi mengambil keputusan adalah kegiatan yang cukup penting dilakukan terlebih adalah seorang direktur dalam perusahaan. Keputusan adalah hasil pemikiran bersama yang biasanya dalam kegiatan Rapat organisasi yang kemudian mendapatkan titik tengah pemikiran dan kemudian menghasilkan keputusan yang pada tujuan akhirnya adalah melakukan dari kepetusan bersama tersebut. Pengambilan keputusan secara Universal didefinisikan sebagai pemilihan di antara berbagai alternatif yang mencakup baik pembuatan pilihan pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan berkaitan erat dengan semua fungsi-fungsi manajemen tradisional.

Pengambilan keputusan sebagai bagian kunci kegiatan manajer, merupakan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih. Proses pengambilan keputusan mencakup beberapa langkah. berikut ini akan dibahas beberapa tipe-tipe keputusan.
1.       Keputusan-keputusan perseorangan dan Organisasi.
Adalah keputusan yang di lakukan oleh perseorangan berupa keputusan berpartisipasi dan keputusan berproduksi demi organisasi.
2.      Keputusan-keputusan pribadi dan organisasional.
Chester Bernard menjelaskan adanya perbedaan antara keputusan pribadi dan organisasional yaitu perbedaan dasarnya adalah bahwa keputusan-keputusan pribadi biasanya tidak dapat didelegasikan kepada orang lain, sedengkan keputusan-keputusan organisasi sering di delegasikan.
3.       Keputusan-keputusan dasar dan rutin.
Mc. Farlend mengemukakan bahwa keputusan-keputusan dasar unit investasi dalam jumlah besar, keputusan satu kali yang menyangkut komitmen jangka panjang dan relatif permanen dan tinggi derajat pentingnya karena suatu kesalahan pengambilan keputusan akan mencelakakan organisasi secara serius. Sedangkan keputusan rutin adalah keputusan ini merupakan keputusan setiap hari bersifat sangat repetitive dan mempunyai sedikit dampak pada organisasi keseluruhan

Keputusan sekali lagi adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan di arahkan ke tujuan-tujuan individual. Proses pengambilan keputusan secara universal di definisikan sebagai pemilihan di antara berbagai alternative yang mencakup baik pembuatan pemilihan maupun pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan berkaaitan dengan semua fungsi-fungsi manajemen tradisional.
fisher juga membagi 2 model dalam pengambilan keputusan :
a)      .model partisipatif
pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan
b)      model deskriptif
model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu
sumber :www.google.com

Manajer dalam pengambilan keputusan dapat melakukannya dengan tehnik-tehnik :
1) operation riset; yaitu dengan menggunakan metode-metode scientific (yang meliputi tehnik-tehnik matematis) dalam analisis dan pemecahan suatu masalah tertentu—penerapan tehnik ini adalah usaha inventarisasi.
2) Linear programming; yaitu dengan menggunakan rumus-rumus matematik yang disebut juga factor analysis.
3) Gaming war games; yaitu dengan teori yang biasanya digunakan untuk menentukan strategi.
4) Probability; yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal yang tidak normal, mengenai sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.
5) Ranking and statistical weighting; yaitu dengan cara :
(a) melokalisasi berbagai factor yang akan mempengaruhi keputusan terakhir. 
(b) menimbang factor-faktor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup didalam setiap alternative.

Scientific management
adalah suatu cara yang berupa pemeriksaan dan analisis yang logis, yang mengarah kepada keputusan yang efektif.

Prosedur pengambilan keputusan berdasarkan scientific management menurut pendapat :
Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan
1. decision maker (manajer) harus mengetahui secara jelas masalah (problem) yang akan diputuskan dengan merumuskan dan menganalisisnya secara cermat.
2. mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang ada relevansinya dengan masalah yang akan diputuskan.
3. mengevaluasi dan menganalisis data, informasi, dan fakta yang telah dikumpulkan.
4. menetapkan sejumlah alternative keputusan yang akan diambil.
5. mengembangkan dan mengimplementasikan alternative pilihan yang ada.
6. memilihj keputusan yang terbaik dari alternative-alternatif itu.
7. menetapkan suatu keputusan, menjadi tindakan yang paling efektif dan efesien.
8. keputusan harus diinformasikan untuk ditaati dan dilaksanakan menjadi tindakan nyata dan mengikat bagi semua karyawan.

G. R. Terry
1. merumuskan problem yang bersangkutan
2. menganalisis problem tersebut.
3. menetapkan sejumlah alternative.
4. mengevaluasi masing-masing alternative.
5. memilih alternative yang akan menjadio keputusan dan yang akan dilaksanakan.

Peter F. Drucker
1. menetapkan masalah.
2. menganalisis masalah.
3. mengembangkan alternative-alternatif pilihan.
4. mengambil keputusan yang tepat.
5. mengambil keputusan menjadi tindakan yang efektif.

Prosedur pengambilan keputusan harus dilakukan dengan baik dan cermat, supaya resiko keputusan itu relative kecil. Harus dihayati bahwa setiap keputusan selalu menghadapi resiko, dan resiko ini menjadi tanggung jawab decision maker.

Aspek-aspek pengambilan keputusan, yaitu :
1) pribadi dan kepribadian decision maker
2) sifat masalah yang dihadapi.
3) Pandangan dan kecakapan factual decision maker terhadap masalah yang dihadapi.
4) Kondisi institusional (lembaga) bersangkutan.
5) Situasi umum yang menjadi lingkungan sekitar.


Faktor-faktor penolong pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1) harus diperhatikan emosi dan aturan-aturan,baik yang tangibles maupun intangibles
2) setiap keputusan harus mendorong tercapainya tujuan
3) suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak
4) hanya ada satu pilihan yang paling memuaskan atau terbaik
5) pengambilan keputusan adalah mental action dan harus di transfer ke dalam physical action
6) pengambilan keputusan yang efektip memerlukan waktu,dana,data informasi dan fakta yang cukup
7) membuat keputusan dalam prakteknya,membutuhkan kecakapan, pengalaman, dan imajinasi
8) pengambilan keputusan merupakan awal dan mata rantai aktivitas
9) setiap keputusan harus dilaksanakan

Tidak ada komentar: