4.12.13

Skripsi Oh Noo..!!!

Bicara skripsi, tentu semua orang tw. Skripsi itu berarti satu langkah lg ke arah finish. Skripsi adalah momok utama yang menyeramkan bagi sebagian mahasiswa tingkat akhir. Cemas takut bahkan binggung bahkan bisa membuat galau melebihi kasus cinta karena melewati detik-detik yang sangat panjang. Dari pengajuan judul, kebinggungan bagaimana mengangkat suatu masalah yang akan diteliti. Binggung siapa yang bakal jadi subjeknya. Binggung dimana lokasi penelitian yang cocok. Apalagi yang notabenenya mahasiswa itu murni berstatus  MATU alias mahasiswa  tulen g ada kerjaan selaen keluyuran dan ngumpul-ngumpul g jelas.  G kebayang betapa rempongnya hidup kita, yang tadinya hobi hunting sana sini atau sering naek gunung  atau yang biasa kongkow bareng di karokean  makin stress dengan tugas akhir skripsinya. Yang tadinya biasanya buka laptop Cuma untuk browsing g jelas, download lagu yang lagi nge-hits atau dihabiskan untuk akun jejaring sosial. Kalo udah ketemu yang namanya skripsi, kelakuan tadi berkurang.  Dan ada yang bikin lucu penulis, dari akun jejaring sosial. Awalnya sllu update status galau tentang cinta. Yang diputuslah, yang diambangi g jelas sampe ngejalani LDR. Klo udah kenalan apalgi udah jadian ama si skripsi hmm. Boro-boro galau karena cinta. Yang ada galau karena bimbingan belom di acc mulu. Banyak perbaikannyalah. Kurang inilah kurang itulah. Apalagi responden atau key informan sulit ditemui. Udah deh bakal bikin status “kenapa sech g ngerhargai gw, dari tadi gw tunggu..” Dan bla bla bla panjang deh. Ada yang sampe mengupat si responden gara-gara sulit ditemui atau yang lebih parah lagi jika respondenya g mw kasih apa yang kita butuhkan. Biasanya itu mahasiswa labil. Beda lagi yang mahasiswa berstatus doeble. (mahasiswa iya karyawan iya). Cocok deh udah capek ngerjain skripsi yang hampir stres ditambah lagi kerjaan kantor yang numpuk. Enak kalo karyawan kantor. Duduk dimeja bisa nyelesain kerjaannya nyambil skripsi’an juga. Nah kalo karyawan seperti penulis yang kerjaannya part time(dua shif) yang menguras tenaga. Udah capek seharian kerja keras. Pulangnya mesti begadang buat nyelesain tugas skripsi.  Otak dan tenaga terkuras semua. Skripsi bisa mengubah pola hidup mahasiswa menjadi mahasiswa berprilaku mahasiswa burung hantu. Tiap malem begadang demi nyelesain si skripsi.
            Itu yang dirasakan penulis selama detik-detik mencapai titik finish. Skripsi diawalin dengan penelitian yang bermetode dan bertahap. Kemudian mengaplikasikannya ke sebuah masalah. Masalah yang akan diteliti kenapa, ada apa, apa yang terjadi dilapangan, bagaimana prakteknya, dan terakhir bagaimana solusinya. Itu yang menjadi awal sebuah penelitian. Diikuti dengan bentuk observasi yang menjadi objek penelitian. Penelitian itu bisa bersifat universal. Luas cakupanya. Jadi telaah dengan baik judul masalah yang akan diangkat oleh anda.
            Setelah judul udah bikin galau seharian kemudian pengajuan proposal yang Cuma dikasih waktu satu bulan. Bolak balik bimbingan karena salah metode belom lagi salah ketik atau ganti judul itu rasanya bikin dongkolnyo nauzubillah. Proposal skripsi (bab 1 ampe 3) yang bikin ribet kemudian seminar proposal yang bikin muka merah dikomentari penguji didepan peserta seminar laennya. Apalagi kalo g bisa jawab pertanyaan penguji. Rasanya nahan malu y ditambah lagi kalo peserta seminar yang ditaksir satu ruangan. Hmm rasanya campur.  Malu, salah tingkah iya, muka langsung merah. Setelah seminar kemudian revisi proposal, SK penelitian keluar buat langsung penelitian ke tempat lokasi penelitian yang diteliti dilanjutkan untuk mengolah data (kalo kuantitatif) atau bisa juga menganalisis data (kalo kualitatif). Yang kuantitatif siap2 nyebarin kuesioner ke responden kalo data termasuk kategori data rasio ( nyiapin pena yang banyak dan beli kertas yang cukup buat responden biar responden mw bersedia menjawab kuesioner beri iming2 doorprise kecil2an jika perlu) tergantung bentuk datanya apakah bentuk nominal, rasio atau interval. Kalo yang kualitatif siap2 wawancara (nyiapin aj recorder tapi biasanya jangan sampe ketauan key informan soalnya berdasarkan pengalaman rata2 keyinforman tidak mw suaranya direkam ). Jadi data yang diambil riil.  Khusus untuk peneliti kuantitatif tentukan analisis data(produk moment, regresi linear sederhana atau regresi linear berganda) sesuai tingkat kemampuan peneliti. Tentukan juga dalam proposal bagaimana analisis dilakukan apakah dengan mengunakan bantuan program window SPSS atau dengan hitungan manual.
            Setelah rampung menjadi sebuah skripsi artinya bab 4 sampai bab 6 udah kelar. Sekarang boleh lanjut bimbingan. Nah disinilah buat adik-adik  atau temen-temen yang bakal berada diposisi seperti kami alias menjadi mahasiswa tingkat akhir diuji kesabarannya. Menunggu dosen pembimbing, tapi cara terjitu adalah sebelumnya anda harus meminta no. Kontak yang bisa dihubungi jadi anda bisa janjian dulu dengan dosen pembimbing. Setelah bimbingan  untuk acc skripsi anda lanjut ke sidang ujian skripsi. Inget sekali lagi g segampang itu pembimbing anda meng-acc skripsi anda apalagi kalo skripsi anda itu baru dikoreksinya sekali. Siap-siap buat nahan sabar + dongkol kalo disuruh ngulang lagi buat memperbaiki skripsinya lagi. Itu semua buat kebaikan anda saat sidang nanti. Saat sidang ujian skripsi, dan inilah akhir segalanya, anda akan dieksekusi dimeja panas. Bagaimana pertanggungjawaban anda terhadap skripsi yang anda buat. Dan apa hasil yang diteliti dan bagaimana bentuk solusinya. Disinilah episode yang menegangkan dimana anda yang bertanggungjawab sebagai peneliti dan penulis seakan seorang tersangka di pengadilan yang akan menceritakan kronologis ceritanya kemudian membuktikannya dengan barang bukti yang nyata yang diibaratkan dengan sebuah hipotesis. Sebelum masuk ke ruangan sidang diwajibkan doa dan kuasai skripsi secara penuh.
            Bahkan ada beberapa langsung angkat tangan karena tugas akhir ini. Ada juga tadinya masih seperjuangan satu langkah dengan kita mundur satu persatu.  Tapi yang pasti tanamkan motto penulis ini “don’t give up” dalam hati buat mahasiswa yang bakal melewati hari-hari akhir dikampus tercinta kita. Yakinlah dan terus berusaha, jangan menyerah semua pasti bisa melewatinya. Kuncinya satu terus berusaha dan berdo’a. Tidak ada yang mungkin di dunia ini. Jika allah berkehendak maka “kun fayakun” yang terjadi, terjadilah.  Tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan begitu juga masalah yang kita angkat dalam skripsi kita. Tidak ada masalah tidak bisa dipecahkan. Nilai eksak saja mampu dipecahkan secara pasti itu berarti non eksak jauh bisa diandalkan dan membuktikan kebenarannya.
            Mahasiswa tingkat akhir itu berarti mahasiswa yang siap dilepaskan ketengah-tengah masyarrakat. Bagaimana dia mempraktekkan ilmunya yang didapat untuk dipergunakan ke tengah-tengah ruang lingkup sosial.   

Tidak ada komentar: