Bicara skripsi, tentu semua orang tw. Skripsi itu berarti satu
langkah lg ke arah finish. Skripsi adalah momok utama yang menyeramkan bagi
sebagian mahasiswa tingkat akhir. Cemas takut bahkan binggung bahkan bisa
membuat galau melebihi kasus cinta karena melewati detik-detik yang sangat
panjang. Dari pengajuan judul, kebinggungan bagaimana mengangkat suatu masalah
yang akan diteliti. Binggung siapa yang bakal jadi subjeknya. Binggung dimana
lokasi penelitian yang cocok. Apalagi yang notabenenya mahasiswa itu murni
berstatus MATU alias mahasiswa tulen g ada kerjaan selaen keluyuran dan
ngumpul-ngumpul g jelas. G kebayang
betapa rempongnya hidup kita, yang tadinya hobi hunting sana sini atau sering
naek gunung atau yang biasa kongkow
bareng di karokean makin stress dengan
tugas akhir skripsinya. Yang tadinya biasanya buka laptop Cuma untuk browsing g
jelas, download lagu yang lagi nge-hits atau dihabiskan untuk akun jejaring
sosial. Kalo udah ketemu yang namanya skripsi, kelakuan tadi berkurang. Dan ada yang bikin lucu penulis, dari akun
jejaring sosial. Awalnya sllu update status galau tentang cinta. Yang diputuslah,
yang diambangi g jelas sampe ngejalani LDR. Klo udah kenalan apalgi udah jadian
ama si skripsi hmm. Boro-boro galau karena cinta. Yang ada galau karena
bimbingan belom di acc mulu. Banyak perbaikannyalah. Kurang inilah kurang
itulah. Apalagi responden atau key informan sulit ditemui. Udah deh bakal bikin
status “kenapa sech g ngerhargai gw, dari tadi gw tunggu..” Dan bla bla bla
panjang deh. Ada yang sampe mengupat si responden gara-gara sulit ditemui atau
yang lebih parah lagi jika respondenya g mw kasih apa yang kita butuhkan.
Biasanya itu mahasiswa labil. Beda lagi yang mahasiswa berstatus doeble.
(mahasiswa iya karyawan iya). Cocok deh udah capek ngerjain skripsi yang hampir
stres ditambah lagi kerjaan kantor yang numpuk. Enak kalo karyawan kantor.
Duduk dimeja bisa nyelesain kerjaannya nyambil skripsi’an juga. Nah kalo
karyawan seperti penulis yang kerjaannya part time(dua shif) yang menguras
tenaga. Udah capek seharian kerja keras. Pulangnya mesti begadang buat
nyelesain tugas skripsi. Otak dan tenaga
terkuras semua. Skripsi bisa mengubah pola hidup mahasiswa menjadi mahasiswa
berprilaku mahasiswa burung hantu. Tiap malem begadang demi nyelesain si
skripsi.
Itu yang dirasakan penulis selama detik-detik mencapai
titik finish. Skripsi diawalin dengan penelitian yang bermetode dan bertahap.
Kemudian mengaplikasikannya ke sebuah masalah. Masalah yang akan diteliti
kenapa, ada apa, apa yang terjadi dilapangan, bagaimana prakteknya, dan
terakhir bagaimana solusinya. Itu yang menjadi awal sebuah penelitian. Diikuti
dengan bentuk observasi yang menjadi objek penelitian. Penelitian itu bisa
bersifat universal. Luas cakupanya. Jadi telaah dengan baik judul masalah yang
akan diangkat oleh anda.
Setelah judul udah
bikin galau seharian kemudian pengajuan proposal yang Cuma dikasih waktu satu
bulan. Bolak balik bimbingan karena salah metode belom lagi salah ketik atau
ganti judul itu rasanya bikin dongkolnyo nauzubillah. Proposal skripsi (bab 1
ampe 3) yang bikin ribet kemudian seminar proposal yang bikin muka merah
dikomentari penguji didepan peserta seminar laennya. Apalagi kalo g bisa jawab
pertanyaan penguji. Rasanya nahan malu y ditambah lagi kalo peserta seminar
yang ditaksir satu ruangan. Hmm rasanya campur.
Malu, salah tingkah iya, muka langsung merah. Setelah seminar kemudian
revisi proposal, SK penelitian keluar buat langsung penelitian ke tempat lokasi
penelitian yang diteliti dilanjutkan untuk mengolah data (kalo kuantitatif)
atau bisa juga menganalisis data (kalo kualitatif). Yang kuantitatif siap2
nyebarin kuesioner ke responden kalo data termasuk kategori data rasio (
nyiapin pena yang banyak dan beli kertas yang cukup buat responden biar
responden mw bersedia menjawab kuesioner beri iming2 doorprise kecil2an jika
perlu) tergantung bentuk datanya apakah bentuk nominal, rasio atau interval. Kalo
yang kualitatif siap2 wawancara (nyiapin aj recorder tapi biasanya jangan sampe
ketauan key informan soalnya berdasarkan pengalaman rata2 keyinforman tidak mw
suaranya direkam ). Jadi data yang diambil riil. Khusus untuk peneliti kuantitatif tentukan
analisis data(produk moment, regresi linear sederhana atau regresi linear
berganda) sesuai tingkat kemampuan peneliti. Tentukan juga dalam proposal
bagaimana analisis dilakukan apakah dengan mengunakan bantuan program window
SPSS atau dengan hitungan manual.
Setelah rampung
menjadi sebuah skripsi artinya bab 4 sampai bab 6 udah kelar. Sekarang boleh
lanjut bimbingan. Nah disinilah buat adik-adik
atau temen-temen yang bakal berada diposisi seperti kami alias menjadi
mahasiswa tingkat akhir diuji kesabarannya. Menunggu dosen pembimbing, tapi
cara terjitu adalah sebelumnya anda harus meminta no. Kontak yang bisa
dihubungi jadi anda bisa janjian dulu dengan dosen pembimbing. Setelah
bimbingan untuk acc skripsi anda lanjut
ke sidang ujian skripsi. Inget sekali lagi g segampang itu pembimbing anda meng-acc
skripsi anda apalagi kalo skripsi anda itu baru dikoreksinya sekali. Siap-siap
buat nahan sabar + dongkol kalo disuruh ngulang lagi buat memperbaiki
skripsinya lagi. Itu semua buat kebaikan anda saat sidang nanti. Saat sidang
ujian skripsi, dan inilah akhir segalanya, anda akan dieksekusi dimeja panas.
Bagaimana pertanggungjawaban anda terhadap skripsi yang anda buat. Dan apa
hasil yang diteliti dan bagaimana bentuk solusinya. Disinilah episode yang
menegangkan dimana anda yang bertanggungjawab sebagai peneliti dan penulis
seakan seorang tersangka di pengadilan yang akan menceritakan kronologis
ceritanya kemudian membuktikannya dengan barang bukti yang nyata yang
diibaratkan dengan sebuah hipotesis. Sebelum masuk ke ruangan sidang diwajibkan
doa dan kuasai skripsi secara penuh.
Bahkan ada
beberapa langsung angkat tangan karena tugas akhir ini. Ada juga tadinya masih
seperjuangan satu langkah dengan kita mundur satu persatu. Tapi yang pasti tanamkan motto penulis ini
“don’t give up” dalam hati buat mahasiswa yang bakal melewati hari-hari akhir
dikampus tercinta kita. Yakinlah dan terus berusaha, jangan menyerah semua
pasti bisa melewatinya. Kuncinya satu terus berusaha dan berdo’a. Tidak ada
yang mungkin di dunia ini. Jika allah berkehendak maka “kun fayakun” yang
terjadi, terjadilah. Tidak ada penyakit
yang tidak bisa disembuhkan begitu juga masalah yang kita angkat dalam skripsi
kita. Tidak ada masalah tidak bisa dipecahkan. Nilai eksak saja mampu
dipecahkan secara pasti itu berarti non eksak jauh bisa diandalkan dan membuktikan
kebenarannya.
Mahasiswa tingkat
akhir itu berarti mahasiswa yang siap dilepaskan ketengah-tengah masyarrakat.
Bagaimana dia mempraktekkan ilmunya yang didapat untuk dipergunakan ke
tengah-tengah ruang lingkup sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar