27.12.11

#Edisi Tugas Makalah :Pemahaman Pola Prilaku Masyarakat Yang Menjadi Ciri Khas Masyarakat

 
BAB I 
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
        Bicara prilaku mungkin kita langsung mengenal yang namanya Norma.   Norma itu sendiri  adalah suatu batasan bagaimana seseorang itu bertindak yang mempunyai kekuatan yang berbeda-beda. Norma juga lahir karena adanya suatu kesadaran seseorang dalam melakukan sesuatu yang dianggap tabuh dan diterima oleh masyarakat sekitar yang menjadi kebiasaan suatu  masyarakat itu sendiri.




Setiap norma yang berlaku di daerah indonesia pasti berbeda-beda itu jelas karena indonesia kaya akan kebudayaan dan terdiri dari banyak pulau-pulau yang berbeda. Oleh sebab itu prilaku masyarakat lokal dengan masyarakat di daerah lainnya jauh berbeda. Itulah mengapa indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai keanekaragaman yang banyak. Begitu pula prilaku di negara lain semua pasti berbeda.contoh : prilaku yang paling umum sering kita jumpai untuk membedakan prilaku orang sumatra  dengan orang jawa dari logatnya. Hal ini sudah menunjukkan bahwa orang sumatra dari logatnya saja sudah kita ketahui sedikit kasar. Dan terdengar seperti membentak. Tapi coba anda tenggok untuk orang jawa, lembut tutur bahasa berirama.penuh dengan santunannya dan pelan. Banyak hal yang membedakan prilaku kebiasaan yang biasa dilakukan oleh masyarakat sekitar. Oleh sebab itu kami ingin sekali mengangkat permasalahan ini sebagai topik kami dalam diskusi ini. sebelum ke pokok masalah mari kita simak arti dari prilaku itu sebenarnya. Prilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan seseorang baik bersifat positiv maupun negativ. Disini tentu saja kita tak akan membahas masalah prilaku penyimpangan atau prilaku sesuai norma. Tapi kali ini kami ingin mengangkat masalah prilaku yang menjadi ciri khas dan kebiasaan suatu masyarakat sumatera(khususnya Palembang).
1.2    Permasalahan
Permasalahan yang dikemukakan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut :
·         Masalah Utama ”MemahamiPolaPrilaku Masyarakat Yang Menjadi Ciri Khas Masyarakat.

1.3    Tujuan
Untuk mengetahui PemahamanPolaPrilaku Masyarakat Yang Menjadi Ciri Khas Masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri dari berbagai budaya,  karena adanya kegiatan dan pranata khusus. Perbedaan ini justru berfungsi  mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakat tersebut.

Permasalahan silang budaya terkait dengan paham  kultural materialisme yang mencermati permasalahan  budaya dari pola pikir dan tindakan dari  kelompok sosial tertentu.  Pola temperamen yang relatif seragam ini ditentukan oleh faktor keturunan, kebutuhan dan hubungan sosial yang terjadi di antara mereka, sehingga dalam kehidupan suatu  kebudayaan  cenderung untuk  mengulang-ulang bentuk-bentuk perilaku  tertentu, karena pola perilaku tersebut diturunkan  melalui pola asuh dan proses belajar.  Kemudian muncullah struktur kepribadian rata-rata, atau stereotipe perilaku yang merupakan ciri khas suku bangsa dan masyarakat tertentu. Nah oleh sebab itu kami ingin sekali mengangkat prilaku masyarakat yang menjadi ciri khas suatu daerah tertentu menjadi pokok bahasan kami.berhubung kami tinggal di wilayah sumatera tepatnya palembang maka kami sepakat untuk membahas masalah prilaku masyarakat yang menjadi ciri khas masyarakat itu sendiri.

Dari hasil observasi kami baik dari lingkungan sosial sekitar maupun hasil surfing kami di internet, perbandinganprilakuumumantaramasyarakat yang satudenganmasyarakat yang lainnyatentu berbeda.ini dikarenakanadanya proses pengenalan ciri khas budaya tertentu,  terutama psikologi  masyarakat yaitu pemahaman pola perilaku masyarakatnya. Adapunbentukprilakuberdasarkanciri-cirinyayaitusebagaiberikut :
1.      Bentukprilakuberdasarkankebutuhan
Merupakansuatubentukprilaku yang terbentukkarenaadanyakebutuhansuatumasyarakat.Sehinggamenjadikebiasaanatausemacambudaya yang sudahbiasadilakukan.Contohnya :orang sumateraterkenaldengansuaranya yang mengelegaratauterdengarmembentak. Sebenarnyacarabicara orang Palembang terbentukkarenadulupemukimanwargaterlalujauh. Jarakantartetanggapunterlampaujauhsedangkanjikakeluarrumahuntukmenemuitetanggasajabegitusulit.Karenabanyakrintangansepertibinatangbuas (harimau,singga) yang biasamembahayakanmereka. Pulausumateradahulukalaterkenaldenganhutanrimba.Penghuninya pun masihsangat minim berbedadengansekarang yang sudahpenuhdengangedung-gedungtinggi.Makanya orang sumateraterkenal rata-rata banyak yang jadipremanisme.Biasaditakutidandiseganimasyarakat lain karenaseringmembawasenjatatajam (sajam) sebenarnyajikadipikir orang sumatera (khususnya Palembang)
Tujuannyabaik, bukanberlagaksokpremanmelainkankarenauntukdirinyasendiridaribahayabinatangbuastadi.

2.      Bentukprilakuberdasarkanhubungan social
Merupakansuatubentukprilaku yang didasarkanolehhubungan social yang adaatauhubungankontakbaikkomunikasimaupunprilakuantarsesama.
Contohnya : orang sumaterajikadalamhalkepemilikansepertiharta. Merekaterkesanpamerjika di lingkungan social.Padahalmerekasebenarnya, kepercayaandiri yang dibangunsangatbaik.Apalagidalamlingkungan social merekalebihterbukadibanding orang jawa.Apalagijikapertemananmerekalebihmenghargai, selalumenjaga ,solidaritas yang tinggisertaPunyasifatempati yang sangattinggi.

3.      Bentukprilakuberdasarkanketurunan


Merupakansuatubentukprilaku yang didasarkangenetikaatau factor keturunandarisifat-sifatterdahulu.contohnya orang sumatera(Palembang), peninggalanzamansriwijayamasihkentalsekali. Kekayaansriwijayadulubegitutersohor di Indonesia.Sehinggamerekaterninabobokandengankebesarannyamakanyadalamberusahajarang yang ulet(agakpemalas) tidakseperti orang jawa yang sangatuletkarenamungkindulupulaujawa paling pertama yang dijajah orang belandasehinggaselalupatuhdangiatdalambekerjakeras agar tidakmendapathukumancambukdaribelanda.itulahmengapa orang jawasedikitulet.begitujugadalamhalkeluarga orang sumateraselalumenghargaidanmenghormati/ tunduk/nurutterhadap orang yang dituakanbaikitu orang tuakandungataupuntetua/sesepuhwalaupundalamhalini orang tua yang salah. Berbedadengan orang jawahubungan orang tuadananakseringcekcok.Ituterbuktisemenjakzamankerajaandulu .seringterjadiperangsaudara/perang agama demi merebuttahtaataukekuasaan. Masyarakatsumaterasudahmengenaldemokrasidalamtatanankerajaan.Semuamasalahpasti di musyawarahkan.Sehinggadulusriwijayaadalahtempat orang luaruntukbelajardemokrasi yang sesungguhnya.Karenademokrasi yang sesungguhnyaberasaldarisriwijaya.

Masyarakat Indonesia yang majemukterdiridariberbagaibudaya,  karenaadanyakegiatandanpranatakhusus. Perbedaaninijustruberfungsimempertahankandasaridentitasdiridanintegrasisosialmasyarakattersebut.  Pluralismemasyarakat, dalamtatanansosial,  agama dansukubangsa, telahadasejaknenekmoyang, kebhinekaanbudaya yang dapathidupberdampingan, merupakankekayaandalamkhasanahbudayaNasional, bilaidentitasbudayadapatbermaknadandihormati, bukanuntukkebanggaandansifategoismekelompok, apalagidiwarnaikepentinganpolitik. Permasalahansilangbudayadapatterjembatanidenganmembangunkehidupan multi kultural yang sehat ; dilakukandenganmeningkatkantoleransidanapresiasiantarbudaya. Yang dapatdiawalidenganpengenalancirikhasbudayatertentu,  terutamapsikologimasyarakatyaitupemahamanpolaperilakumasyarakatnya. Jugaperan media komunikasi, untukmelakukan sensor secarasubstantifdandistributif, sehinggadapatmenampilkaninformasiapresiatifterhadapbudayamasyarakat lain.
.
BAB III
KESIMPULAN

Ø  Kesimpulan
Dari banyak sifat prilaku yang menjadi ciri khas masyarakat  diatas kami menyimpulkan bahwa prilaku itu terbentuk karena ada 3 faktor yaitu sebagai berikut:
·         Keturunan / pola asuh
Prilaku manusia itu terbentuk karena lingkungan keluarga atau pola asuh yang diberikan.

·         Kebutuhan
Prilaku manusia itu terbentuk karena adanya suatu kebutuhan sseorang ke orang lainnya.

·         Hubungan sosial
Prilaku yang di tentukan oleh lingkungan sosial

Ø  Saran
             Pendidikan sebagai proses humanisasi menekankan pembentukan makhluk sosial yang mempunyai otonomi moral dan  sensivitas /kedaulatan  budaya, yaitu manusia yang bisa mengelola konflik, menghargai kemajemukan, dan permasalahan silang budaya. Toleransi budaya di lembaga pendidikan dapat diupayakan lewat pergaulan di sekolah dan muatan bidang studi,  transformasi budaya harus dipandu secara pelan-pelan, bukan merupakan revolusi yang dipaksakan. Sehinggaprilaku yang menjadidasarprilakudapatdibentukdenganbaiksesuaidengankebhinekaankita.

Tidak ada komentar: